Pages

Tuesday, November 10, 2015

Teknik Budidaya Jahe, Lengkap!

Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpang berbentuk jari menggembung di bagian tengah. Rasa pedas yang dominan karena keton bernama zingeron.

Tanaman jahe telah dikenal sebagai bahan obat dan penghangat. Jahe merupakan tanaman obat dalam bentuk kuasi-berbatang rumpun. Jahe termasuk dalam suku-temuan (Zingiberaceae), keluarga dengan temuan lainnya seperti temu lawak

(Cucuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga) dan lain-lain. Bagi Anda yang ingin mencoba budidaya jahe baik dalam besar dan kecil, di sini adalah cara Ginger budidaya lengkap.

1. SEJARAH SINGKAT
Jahe berasal dari kawasan Asia Pasifik yang tersebar dari India ke Cina. Oleh karena itu, kedua negara tersebut disebut-sebut sebagai negara pertama yang memanfaatkan terutama sebagai minuman jahe bahan, rempah-rempah dan obat-obatan tradisional.

Nama daerah jahe, antara lain jahe (Aceh), beeuing (Gayo), bahing (Batak Karo), sipodeh (Minangkabau), jahi (Lampung), jahe (Sunda), jae (Jawa dan Bali), jhai (Madura ), Melito (Gorontalo), GERAKA (Ternate), dll

2. PENJELASAN JAHE TANAMAN

2.1 Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub-divisi: Angiospermae
Kelas: Monocotyledoneae
Order: Zingiberales
Keluarga: Zingiberaceae
Genus: Zingiber
Spesies: Zingiber officinale

2.2 Deskripsi.
Terna berbatang semu, tinggi 30 cm sampai 1 m, rimpang bila dipotong berwarna kuning atau oranye. Daun sempit, panjang 15-23 mm, lebar 8-15 mm; tangkai daun berbulu, panjang 2-4 mm; daun lidah buaya bentuk memanjang, panjang 7,5-10 mm, dan serat; selubung agak berbulu. Perbungaan malai yang menonjol permukaan tanah, batang berbentuk telur atau bulat sempit, 2,75-3 kali lebarnya, sangat tajam; panjang malai 3,5-5 cm, lebar 1,5-1,75 cm; hampir batang berbulu, 25 cm panjang, rahis berbulu jarang; sisik pada pegangan yang 5-7 buah, berbentuk lanset, yang berdekatan atau pertemuan, hampir tak berbulu, sisik panjang 3-5 cm; berbentuk bulat bract obovate, bulat pada ujungnya, tidak berbulu, berwarna hijau cerah, panjang 2,5 cm, lebar 1-1,75 cm; corolla tubular 2-2,5 cm, helai agak sempit, tajam berbentuk, kuning-hijau, panjang 1,5 - 2,5 mm, lebar 3-3,5 mm, bibir ungu, hitam, warna belang-belang putih kekuningan, panjang 12-15 mm; kepala sari ungu, panjang 9 mm; putik tangkai 2

2.3 Jenis Tanaman
Jahe dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan ukuran, bentuk dan warna rimpang. Umumnya dikenal tiga varietas jahe, yaitu:
Jahe putih / kuning besar atau disebut juga jahe atau jahe badak: Rimpangnya lebih besar dan gemuk, lebih menggembung segmen rimpang dari dua varietas lainnya. Jenis jahe bias saat dikonsumsi baik usia muda dan tua tua, baik jahe atau jahe olahan segar.

Jahe putih / kuning jahe sunti kecil atau disebut juga jahe atau: ruasnya kecil, agak datar sampai sedikit menggembung. Jahe selalu dipanen setelah usia tua. Konten minyak atsiri lebih besar dari jahe, jadi rasanya lebih pedas, selain serat yang tinggi. Jahe cocok untuk tumbuh-tumbuhan, atau diekstrak oleoresin dan Untuk minyak esensial.
Red Ginger: Rimpang merah dan lebih kecil dari jahe putih kecil. hanya sedikit jahe, jahe merah selalu dipanen setelah tua, dan juga mengandung minyak atsiri yang sama dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuan.

Informasi Menyesatkan Budidaya Jahe Gajah, Jahe Emprit, Jahe Merah

Jahe Gajah Rimpang (Foto koleksi pribadi) Terus terang saya merasa 'jengkel' benar-benar dengan banyak informasi yang menyesatkan tentang budidaya jahe, termasuk PHP (Pemberian Harapan Palsu) yang banyak dilakukan oleh beberapa elemen yang menginginkan keuntungan yang cepat. Awalnya saya tidak terlalu peduli dengan informasi ini. Tapi ketika banyak cerita yang disampaikan secara langsung kepada saya tentang mode yang banyak digunakan oleh oknum-oknum, saya merasa perlu untuk menyampaikan apa yang saya tahu. Komentar dan menurut pendapat saya ini mungkin tidak benar. Silahkan hanya untuk pembaca yang ingin membantah argumen dan menyampaikan kebalikan dari ini menurut pendapat saya. Kami mencari kebenaran dan kemajuan pertanian jahe di Indonesia, tidak mencari menang kalah. Artikel ini melengkapi artikel sebelumnya: Harvest Jahe 20 kg per polybag mungkin? Beberapa informasi yang saya pikir sangat menyesatkan, antara lain:Jahe panen per polybag bisa mencapai 10 kg, 20 kg, bahkan ada yang mengatakan 40 kg. Baik jahe gajah, jahe, atau jahe merah. Jahe panen di ladang bisa sampai puluhan ton per ha.


Informasi yang menyesatkan ini disampaikan langsung oleh pemasaran yang tidak bermoral, melalui video di Youtube, melalui halaman web, ada bahkan diterbitkan dalam situs resmi pemerintah. Informasi ini digunakan untuk membujuk orang untuk melakukan budidaya jahe, karena tergiur keuntungan menabjubkan. Menghitung-hitung sering sangat tidak masuk akal. Sebagai contoh, harga jahe Rp. 8.500 kg, dan beberapa bahkan memberikan informasi jahe merah / CVD Rp. 20rb per kg. Dikalikan dengan produksi jahe: 1 polybag dari 20 kg, harga Rp. 20.000 = Rp. 400.000. Jika Anda memiliki 100 polybag sudah mampu membayar Rp. 40jt. Menurut elemen bahwa modal per polybag hanya RP. 30.000. Keuntungan RP. 400rb - Rp. 30rb = RP. 370rb per polybag. Oke misalnya, menggunakan harga terendah RP. 8.500 / kg. Omset per polybagnya bisa mencapai RP. 170rb, keuntungan Rp. 140rb per polybag. Penanaman di bidang juga melakukan perhitungan yang menyesatkan. Contoh: Penanaman 1 ha dengan jumlah penduduk 90.000 tanaman. Promosi 1 rumpun bisa panen 1kg - 3 kg. Masukan untuk menggunakan nomor terkecil 1 kg per rumpun. Produksi per ha sudah mampu mencapai 90 ton. Dikalikan dengan harga per kg Rp. 8500, omset bisa USD. 765jt. Siapa yang tidak tergiur dengan angka seheboh ini. Ada juga perhitungan yang saya lihat di YouTube seperti ini: Produksi 25m2 Jehe per 300 kg. Hal ini menunjukkan video dan kesaksian oleh petani, sehingga penonton lebih percaya diri. Hasil perhitungan per hektar adalah: (10.000 m2 / 25 m2) x 300kg = 120 ton. REMARKABLE. Coba dikalikan dengan harga per kg Rp. 8500 = Rp. 01:02 miliar. Siapa yang tidak ngiler dengan angka-angka ini. Biasanya elemen ini memberikan bukti dalam bentuk foto, video, atau bahkan jahe langsung dan segera ditimbang. Siapa yang tidak tergiur dengan iming-iming fantastis. Selain itu, dengan ibukota. Ada banyak korban. Realitas jahe panen tidak ada yang pernah mendapat yang tinggi. Bahkan hasil dari produsen negara atas di dunia adalah jahe terbesar, China, tidak ada yang setinggi itu (Baca: Hasil TOP di Cina bisa menjadi produksi 88 ton jahe per ha). Ada petani yang memberikan kepada saya jika ribuan panen polybag jahe hanya bisa menjadi rata-rata 1,2 kg per polybag, bahkan per rumpunnya yang terbaik hanya 300 gram. Sedih sekali.ASUMSI DAN BUKTI YANG MEMBUAT MENYESATKAN
Menurut pendapat saya, asumsi dan bukti yang digunakan untuk melakukan perhitungan yang sangat MENYESATKAN. Pertama, biasanya diambil hanya contoh yang baik saja. Mungkin ada satu polybag satu rumpunnya bisa keluar hingga 1,5 kg. Ini hanyalah salah satu dari dua saja, dan itu hanya kebetulan. Hasil ini difoto, membuat video, ditimbang, dan ditampilkan sebagai bukti untuk menarik orang. Satu polybag tidak dapat digunakan untuk menarik kesimpulan. Ini aturan statistik. Jadi jika salah satu polybag, 1m2 atau 25m2, tidak dapat digunakan untuk menggeneralisasi luas. Sampling harus mewakili populasi sehingga hasilnya tidak bias. Untuk penanaman di lahan tersebut, rumpun hanya bisa berarti dari 300 g.JAHE MAY NOT PANEN YANG BISA-TINGGI
Ini adalah argumen saya mengapa data dan perhitungan yang sangat MENYESATKAN. Sekali lagi, silakan membantah argumen saya.Pertama
Genetik ada jahe di Indonesia, atau bahkan di dunia potensi produksi bisa setinggi itu. Ini adalah keterbatasan potensi genetik 'sono'nya. Faktanya tidak ada bidang yang melebihi potensi ini, umumnya selalu di bawah potensi produksinya. Produksi jahe terpanas yang pernah saya baca di Cina hanya pol pada gambar 88 ton per ha. Itu hanya dari satu jurnal. Jurnal lain yang jauh di bawah itu, sebagian besar di bawah 60 ton per ha. Bawah rata-rata lagi, 30-40 ton pe ha. Di Cina dan India, dua dari atas produsen negra jahe di dunia. Di Indonesia, menurut data dari BPS dan Kementerian Pertanian (Silahkan di googling sendiri), produksi paling baik di lapangan adalah 27 ton per ha, ada dilaporkan hingga 30 ton per ha. Menurut Balitro, potensi produksi sekitar 35 ton per hektar untuk jahe. Jahe dan jahe merah hanya 1/3 sampai 1/2 nya saja. Di Indonesia tidak ada varietas potensi produksi jahe sangat, potensi produksi yang sangat tinggi melebihi varietas jahe dari Cina atau India. Mengapa angka menyesatkan? Karena jika potensi produksi dihitung menjadi jauh di atas angka potensi produksi jahe. Katakanlah, untuk produksi jahe 20 kg per polybag. Jika dikalikan per ha, kurang lebih setara dengan 120 ton per ha. Jika ada yang mengatakan satu tunas satu polybag untuk keluar 10 kg, berarti satu-satunya hampir 200 ton. YANG MUSTAHIL. Petani yang memiliki beberapa panen dengan sistem polybag menyampaikan jika bisa 3 kg polybag sudah baik. Jika itu bisa 5 kg per polybag masih tidak masuk akal, karena dengan hanya sekitar 30 ton. NORMAL. Kebanyakan petani mengeluh jika per polybag hanya 1,2 kg atau bahkan kurang dari 1 kg.Kedua
Produksi jahe dapat diperkirakan dari nutrisi diserap oleh tanaman jahe sampai produksi. Ada banyak penelitian yang menghitung berapa banyak nutrisi tanaman yang diperlukan untuk tanaman 1.000 segar rimpang jahe. Silahkan baca link ini: Diet Jahe Tanaman. Dapat dihitung pula berapa NPK nutrisi perlu dipanen 10 kg, 20 kg per polybag atau 120 ton per ha. Persyaratan ini baru, tidak nyata aplikasi di lapangan. Laporan di Cina, untuk dapat memanen 50 ton per ha, dibutuhkan sebanyak 1 ton pupuk urea. Buanyak ya. Sekarang, jika jumlah dihitung dari nutrisi yang terkandung dalam media tanam jahe, ditambah pupuk cair yang disemprotkan ke tanaman jahe, jahe nilai jauh di bawah yang dapat dipanen. NPK nutrisi yang ada di media tanam tidak dapat sepenuhnya diserap oleh tanaman jahe, hanya sebagian kecil. SO SANGAT MUNGKIN POLYBAG UKURAN 60 CM X 60 CM bisa panen 20 KG.Ketiga
Hama dan masalah penyakit jahe. Budidaya tanaman semua tidak ada yang bisa bebas dari hama dan penyakit. Selain itu, jahe adalah tanaman jahe yang sangat rentan terhadap penyakit, terutama penyakit bercak daun dan rimpang busuk. Lebih-lebih budidaya jahe tidak dapat menggunakan pestisida kimia. Hama dan penyakit menjadi salah satu yang paling sulit tantangan petani jahe, terutama jahe. Hama dan penyakit bisa membuat gagal panen atau mengecilkan produksi jahe.PANEN WAJAR
Jahe hasil wajar Penen menurut saya adalah 20-30 ton per hektar untuk jahe. Target produksi yang lebih tinggi, yaitu 40-50 ton per ha, masih mungkin untuk menggunakan varietas baru jahe berpotensi sangat tinggi. Untuk jahe merah dan jahe dapat 10-15 ton per ha baik. Hasil per polybag menjadi 3 kg jahe baik, jika itu bisa 5 kg per polybag perlu upaya yang kuat dan pemupukan yang baik, selain bebas dari hama dan penyakit. Jahe panen 10 kg per polybag masih rasional, jika menggunakan kultivar unggul baru, pemupukan yang baik dan bebas HPT. Hasil jahe kecil (merah dan CVD) mungkin 1,3 kg baik. Dari angka tersebut, petani jahe dapat menghitung berapa banyak potensi pendapatan pada harga pasar wajar. Petani jahe juga dapat mengatur biaya pengeluaran untuk budidaya jahe. SALAM JAHE.

Monday, November 9, 2015

100 Resep Umpan Mancing Jitu Ikan Nila

Memancing adalah seni dan hobi untuk Geeks memancing dan hiburan yang sangat mnyenakang ketika umpan kami di predator ganas air bentak meskipun saat ini ikan target tidak termasuk ikan nila ganas. Nila tidak termasuk ikan pedih tapi sensasi tarikanya cukup menarik untuk itu membutuhkan umpan balik setan sehingga ikan menjadi ganas.
Memancing umpan nila
Memancing umpan nila
 
Berikut resep Tilapia Fishing Bait Strategi
1. Pakan Racikan Saya

    Gunakan Pelet PF-1000;
    Campur pelet kaca Dengan rasa Air Hangat;
    Aduk sampai tara dan jangan terlalu tipis dan terlalu keras;
    Bentuk bulat-bulat dari kacang telur;
    Umpan siap digunakan;

2. Pakan Blend II

    Gunakan 1 kuning telur;
    Pelet 781-2 SP 1 // 2 cangkir;
    Kapas; kapas yang digunakan untuk tujuan tersebut dalam campuran dengan ramuan pakan hancur untuk menghindari mengetik sebagai umpan;
    Tambahkan Moderasi air;
    Aduk Up Semuanya rata-rata tetapi tidak terlalu berair;
    Bentuk bulat kecil untuk masuk mulut ikan target;
    Umpan siap;

3. Pakan Racikan III

    Gunakan Pelet PF-1000 1/2 cangkir;
    SP 781-2 1/2 cangkir pelet;
    Kuning Telur 1 butir telur;
    2 sendok teh madu;
    Tambahkan air secukupnya;
    Campurkan semua campuran juga jangan terlalu berair;
    Bentuk bulat kecil untuk masuk mulut ikan target;
    Umpan siap;

4. Pakan Racikan IV

    Gunakan Roti Keju Flavor 2 bungkus;
    Gunakan Pelet PF-1000 1/2 cangkir;
    SP 781-2 1/2 cangkir pelet;
    Kuning Telur 1 butir telur;
    2 sendok teh madu
    Tambahkan air secukupnya;
    Campurkan semua campuran juga jangan terlalu berair;
    Bentuk bulat kecil untuk masuk mulut ikan target;
    Umpan siap;

Lokasi Manajemen
Nila merupakan ikan yang cenderung hidup berkerumun untuk itu manajemen situs juga perlu dilakukan oleh:

    Pelet udang taburi Memancing Di Sasaran lokasi (karena pelet udang tidak mengambang seperti pelet ikan umumnya);
    Taburkan Pelet Hanya Pada Target Area 1 poin;
    Tunggu Sampai ada tanda-tanda kecil gelembung-gelebung muncul dari air;
    Dan ketika ada ikan tanda gelembung sudah berkumpul dan siap untuk memancing;

Teknik Sederhana Budidaya Ikan Betutu

Ikan betutu malas atau ikan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan jenis ikan lainnya. Tekstur daging ikan yang lembut dan putih terang. Terlepas dari pasar lokal, penggemar betutu ikan juga datang dari luar negeri.
Ikan BetutuIkan Betutu: Sumber Gambar Dengan YoutubeKonstruksi Kolam

    
Kepadatan ikan 16 burung / kaki persegi (1 meter = 3 ft).
    
Pencahayaan samar-samar dengan penggunaan tanaman air dan sinar matahari langsung hitam pelindung plastik.
    
Penyediaan tempat bersembunyi, bisa ubin atau pipa PVC.
    
Kedalaman air yang cocok untuk penentuan suhu air dan diharapkan untuk mengejar ikan betutu anak. Tinggi 40 cm cukup air-50 cm.
    
DO kandungan oksigen terlarut> 5 mg / l.
Setelah selesai, sebuah dibiarkan kering dan matahari membakar matahari selama 3-5 hari sehingga semua kuman dan hama mati. Setelah, pupuk organik kering menyebar seperti kotoran kuda, sapi, kerbau, atau kompos untuk memprovokasi pertumbuhan makanan alami untuk ikan nila, total 0,5 kg / meter persegi.
Teknik budidaya Saya Betutu
Dilakukan pemupukan kolam diisi dengan air hingga 30 cm, dan tunggu sampai terlihat air berubah menjadi hijau. Jika air berwarna hijau, air ditambahkan lagi setinggi 1 meter. Kini giliran untuk masuk ikan betutu nila sebagai makanan. Seperti yang diharapkan, ukuran kolam 200-300 meter persegi diperlukan sebanyak 1-15 kuintal benih ikan nila. Setelah 1-2 bulan ikan rajin dan nila doyan kawin ini di kolam, akan menjadi makanan betutu alami.


Ikan betutu pembesaran dengan makanan alami seperti udang karang atau guppy, 8-12 ukuran bulan 10 cm hingga 400 gram. Tetapi jika pelet pakan ukuran 10 cm sampai 400 gram butuh 5-6 bulan. Menjadi ukuran 1 ons lebih cepat sekitar 3 bulan. Pelet digunakan harus amis, minimal 36% protein.
Teknik II Budidaya Betutu
Pembesaran dimaksudkan untuk menghasilkan betutu berukuran konsumsi ikan. Kolam mengambil area seluas 200-600 m2. betutu ikan cenderung menyukai air yang cukup dan seperti habitat yang akan meredupkan cahaya akan tetai jika malam ikan ini suka berada di tepi kolam renang yang mendalam. untuk itu memberi tanaman air sehingga ikan lebih nyaman di dalam air.
Berenang dipupuk dengan kotoran ayam sebelum dosis 0,5-1,5 kg / m2. setelah irigasi diberikan air melalui saringan. Selain itu, menabur benih dalam persyaratan tergantung.
Untuk benih ukuran 100 g dapat ditabur 20 burung / m2, sedangkan ukuran 175 g bisa di kaus kaki sebanyak delapan ekor / M2. Dalam waktu 5 bulan, dengan berat 100 g biji dapat tumbuh hingga 250 g / ekor; sedangkan ukuran beratnya bisa 175 g 400 g / ekor selama 6 bulan.Google Translate untuk Bisnis: Perangkat PenerjemahPenerjemah Situs WebPeluang Pasar Finder

Budidaya Kroto Peluang emas menjanjikan

Budidaya Kroto Peluang emas menjanjikan- Ternyata tidak hanya bisnis rumahan menggunakan modal yang besar untuk mendapatkan keuntungan yang besar ternyata dengan modal kecil tetapi bisa mendapakan keuntungan besar.
Kroto adalah campuran telur dan larva yang dihasilkan oleh semut rangrang (java: Angkrang). Budidaya kroto semakin populer karena harga tinggi kroto, meskipun berfluktuasi.
Cara budidaya kroto
Cara budidaya kroto

Jauh sebelum permintaan booming, kroto diperoleh dari berburu di alam liar. Akhirnya keberadaan kroto semakin langka. Budidaya kroto dipandang sebagai jalan keluar untuk mendapatkan kroto dalam jumlah besar dan terus menerus.
Tidak semua jenis semut bisa dibudidayakan dan menghasilkan, kroto digunakan sebagai pakan burung atau ikan. Semut rangrang yang telah berhasil dibudidayakan daerah adalah jenis Oecophylla smaragdina. Weaver semut telah menyebar dari Asia ke Australia utara.
Dan Berikut Kami Akan Diskusikan Raising Kroto Media Pohon
Budidaya Persiapan Kroto
Dalam sistem budidaya, semut rangrang bisa hidup di sarang buatan. Sarang atau kandang untuk semut rangrang dapat dibuat dari PVC, bambu, botol, dan sebagainya. Langkah-langkah persiapan untuk budidaya kroto adalah sebagai berikut:
Biji mempersiapkan Koloni
Kroto bibit koloni untuk budidaya dapat diperoleh dari hasil tangkapan di alam atau dibeli dari petani lain. Ada tips untuk mendapatkan koloni bibit terpisah dari alam.
Jika kesulitan mendapatkan benih dari koloni liar, kita bisa membeli bibit kroto kepada petani lainnya. Benih kroto biasanya dijual dalam kemasan botol plastik bening atau botol. Harganya cukup mahal, ukuran botol plastik 1 liter harganya sekitar 150-200 ribu rupiah. Menyiapkan lahan untuk pohon, bisa mangga, jambu atau pohon lainnya. Siapkan pohon sesuai dengan keinginan Anda. Semakin Media deberikan besar keuntungan. Siapkan biji di pohon kroto jika tidak ada semut rangrang dapat menghasilkan kroto. Mengambil dari alam atau mempersiapkan benih mereka sendiri Siapkan wadah khusus, kemudian diikat ke cabang pohon. Memeriksa dengan seksama bahwa wadah tidak jatuh, kapal buatan dapat diturunkan dari botol mineral berlubang atau wadah yang bisa kita membeli bibit dari kroto. Ketahuilah Kroto akan membuat sarang mereka sendiri jika jumblah koloni telah lebih dan lebih. Makanan dapat menempatkan kepompong, kepik, cacing kayu, hongkong ulat, tulang-tulang yang memiliki sumsum dan lain-lain. Buat lubang di sekitar pohon, sehingga pohon-pohon buatan kami bisa tumbuh normal dan menghilangkan kelembaban, untuk menjadi berguna untuk kehidupan semut rangrang. Tujuan lain menggali lubang untuk menahan semut yang tidak kabur. dan menciptakan lingkungan pohon senyaman mungkin.
Benih tersebar Koloni
Setelah media pohon atau tanaman selesai disiapkan, langkah selanjutnya adalah meletakkan penenun koloni semut.
Biasanya bibit koloni dijual dalam stoples atau botol plastik. Untuk memindahkan pohon media, seperti yang sudah dijelaskan pada bagian atas, kemudian memberikan pakan dan air gula di sekitar sarang. Weaver semut dengan sendirinya akan berjalan dan mulai membuat sarang untuk bertelur. hanya memberikan perawatan berkala untuk menghasilkan koloni dengan kroto maksimal.
Pemberian makanan
Jenis-jenis pakan budidaya kroto termasuk ulat, jangkrik, belalang, kadal dan binatang kecil lainnya. Bisa juga disajikan ayam yang telah direbus agar tidak membusuk dan bau. Atau, menyediakan tulang-penguatan, memberikan sapi tulang atau kambing yang harus diselesaikan sampai sumsum keluar.
Pakan berfungsi sebagai asupan protein dan lemak untuk kroto.
Selain protein, budidaya kroto membutuhkan sumber gula. Di alam, semut rangrang mendapatkan asupan karbohidrat gula, biasanya dalam bentuk nektar yang dihasilkan oleh kutu daun seperti kutu daun.
Dalam budidaya kroto karbohidrat disediakan dengan memberikan gula dilarutkan dalam air.
Jika menggunakan pakan hidup yang bisa melompat, misalnya jangkrik. Harus menonaktifkan terlebih dahulu sehingga tidak lari. Atau dapat ditempatkan langsung di sarang semut.
Sebagai sumber gula, gunakan piring kecil untuk air yang telah dicampur dengan gula. Larutkan 1-2 sendok teh gula di 200 ml air. Biasanya larutan air gula akan habis dalam 2-3 hari, tergantung pada jumlah koloni.
Panen kroto
Tahap panen adalah sebagai berikut: Siapkan mangkuk atau wadah seperti ember plastik. Siapkan saringan ram kawat, dimasukkan ke dalam baskom. Gunakan sarung tangan karet untuk menghindari gigitan semut. Ambil media atau sarang dan tuangkan isinya ke dalam baskom yang telah diberi saringan kawat ram. Kroto akan jatuh ke dasar cekungan sementara semutnya disaring.
Google Translate for Business:Translator Toolkit