Pages

Tuesday, November 10, 2015

Teknik Budidaya Jahe, Lengkap!

Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpang berbentuk jari menggembung di bagian tengah. Rasa pedas yang dominan karena keton bernama zingeron.

Tanaman jahe telah dikenal sebagai bahan obat dan penghangat. Jahe merupakan tanaman obat dalam bentuk kuasi-berbatang rumpun. Jahe termasuk dalam suku-temuan (Zingiberaceae), keluarga dengan temuan lainnya seperti temu lawak

(Cucuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga) dan lain-lain. Bagi Anda yang ingin mencoba budidaya jahe baik dalam besar dan kecil, di sini adalah cara Ginger budidaya lengkap.

1. SEJARAH SINGKAT
Jahe berasal dari kawasan Asia Pasifik yang tersebar dari India ke Cina. Oleh karena itu, kedua negara tersebut disebut-sebut sebagai negara pertama yang memanfaatkan terutama sebagai minuman jahe bahan, rempah-rempah dan obat-obatan tradisional.

Nama daerah jahe, antara lain jahe (Aceh), beeuing (Gayo), bahing (Batak Karo), sipodeh (Minangkabau), jahi (Lampung), jahe (Sunda), jae (Jawa dan Bali), jhai (Madura ), Melito (Gorontalo), GERAKA (Ternate), dll

2. PENJELASAN JAHE TANAMAN

2.1 Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta
Sub-divisi: Angiospermae
Kelas: Monocotyledoneae
Order: Zingiberales
Keluarga: Zingiberaceae
Genus: Zingiber
Spesies: Zingiber officinale

2.2 Deskripsi.
Terna berbatang semu, tinggi 30 cm sampai 1 m, rimpang bila dipotong berwarna kuning atau oranye. Daun sempit, panjang 15-23 mm, lebar 8-15 mm; tangkai daun berbulu, panjang 2-4 mm; daun lidah buaya bentuk memanjang, panjang 7,5-10 mm, dan serat; selubung agak berbulu. Perbungaan malai yang menonjol permukaan tanah, batang berbentuk telur atau bulat sempit, 2,75-3 kali lebarnya, sangat tajam; panjang malai 3,5-5 cm, lebar 1,5-1,75 cm; hampir batang berbulu, 25 cm panjang, rahis berbulu jarang; sisik pada pegangan yang 5-7 buah, berbentuk lanset, yang berdekatan atau pertemuan, hampir tak berbulu, sisik panjang 3-5 cm; berbentuk bulat bract obovate, bulat pada ujungnya, tidak berbulu, berwarna hijau cerah, panjang 2,5 cm, lebar 1-1,75 cm; corolla tubular 2-2,5 cm, helai agak sempit, tajam berbentuk, kuning-hijau, panjang 1,5 - 2,5 mm, lebar 3-3,5 mm, bibir ungu, hitam, warna belang-belang putih kekuningan, panjang 12-15 mm; kepala sari ungu, panjang 9 mm; putik tangkai 2

2.3 Jenis Tanaman
Jahe dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan ukuran, bentuk dan warna rimpang. Umumnya dikenal tiga varietas jahe, yaitu:
Jahe putih / kuning besar atau disebut juga jahe atau jahe badak: Rimpangnya lebih besar dan gemuk, lebih menggembung segmen rimpang dari dua varietas lainnya. Jenis jahe bias saat dikonsumsi baik usia muda dan tua tua, baik jahe atau jahe olahan segar.

Jahe putih / kuning jahe sunti kecil atau disebut juga jahe atau: ruasnya kecil, agak datar sampai sedikit menggembung. Jahe selalu dipanen setelah usia tua. Konten minyak atsiri lebih besar dari jahe, jadi rasanya lebih pedas, selain serat yang tinggi. Jahe cocok untuk tumbuh-tumbuhan, atau diekstrak oleoresin dan Untuk minyak esensial.
Red Ginger: Rimpang merah dan lebih kecil dari jahe putih kecil. hanya sedikit jahe, jahe merah selalu dipanen setelah tua, dan juga mengandung minyak atsiri yang sama dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuan.